Senin, 22 Februari 2010

Fenomena Kenakalan Remaja


Pada forum diskusi yang di adakan setiap hari kamis, immawan Sahputra pada kamis tanggal 18 februari mengabil tema diskusi " Fenomena Kenakalan Remaja" . sebelumnya immawan Sahputra mendefinisikan siapa itu remaja? dalam pemaparannya ia menyebutkan bahwa,secara umum remaja adalah anak-anak yang duduk di bangku pendidikan SMP sampai SMA (di bawah usia 20 tahun) .pada sesi lain immawan Husein menambahkan bahwa pengkategorian remaja dan dewasa sebenarnya tidak hanya terpaku pada permasalahan umur atau usia namun juga di lihat kemampuan berfikirnya.
Penyaji juga menyebutkan beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk berbuat nakal, diantaranya adalah faktor ekonomi ; remaja yang terdesak kebutuhan ekonomis cenderung melakukan tindakan nakal- misalnya mencuri,mencopet,memalak- yang tujuannya bermuara pada pemenuhan kebutuhan hidup, baik primer maupun skunder. selain itu juga disebabkan oleh lemahnya pondasi agama yang mendasari bangunan jiwa pada diri remaja,sehingga dalam bertindak tidak mempertimbangkan lagi apakah itu sesuai dengan norma - agama pada umumnya ataupun justru secara terang-terangan melanggar norma agama- mabuk, madat,freesex dll-.
Lebih lanjut immawan Sahputra menjelaskan pentingnya pendidikan dini yang dimulai sejak dari ruang lingkup keluarga, karena keluarga menjadi ruang pertama bagi remaja untuk bersosialisasi sebelum akhirnya terjun bersosialisasi d sekolah dan di masyarakat secara umum. Namun secara keseluruhan penyaji menyimpulkan dan menekankan bahwa faktor yang paling dominan yang mendorong remaja beperilaku nakal adalah lemahnya pondasi agama yang mendasari diri remaja.
Pada sesi tanya jawab ada beberapa peserta diskusi tidak puas dengan apa yang telah di sampaikan penyaji, karena menilai pendapat penyaji masih bersifat normatif. immawati Lilik misalnya mengatakan bahwa ; reaksi seseorang terhadap fenomena yang ada di sekitarnya di pengaruhi atau tergantung pada perspektif yang mendominasi dirinya. ada yang menarik dari pendapat ini , bahwa sebenarnya faktor eksternal sebanarnya hanya menyumbang beberapa persen saja tehadap perilaku seseorang dan selebihnya faktor internal-lah yang lebih dominan menciptakan reaksi.jadi baik buruknya lingkungan dimana seseorang tinggal tidak menjadi alasan yang mengabsahkan orang tersebut untuk berlaku buruk pula. lebih lanjut immawan Rahmat juga menyebutkan hal senada bahwa kenakalan yang terjadi pada diri remaja saat ini adalah lebih dominan karena faktor internal. yaitu kemampatan logika berfikir secara besar- besaran yang terjadi di lingkup remaja.
Fenomena ini menuntut kita untuk melakukan manuver -manuver dengan metode yang tepat dan efisien, setidaknya itulah maksud dari pertanyaan yang di sampaikan oleh immawati Ina . Ada beragam pendapat mengenai solusi yang harus di lakukan , diantaranya memperkuat fondasi agama dan mengembalikan logika berfikir yang telah hilang di kalangan remaja lebih kongkritnya dengan kegiatan kegiatan positif yang disukai remaja sambil melakukan pembinaan secara berkelanjutan,yang bertujuan mengasah logika berfikir remaja tentang positif- negatif dan untung -rugi, karena remaja sekarang tidak akan cukup hanya dengan di takuti, di iming-imingi dan di doktrin tentang dosa-pahala dan surga - neraka. Akan lebih baik jika dua hal tersebut berjalan bersama demi kembalinya para kader penerus bangsa yang anggun dalam bermoral dan unggul dalam intelektual. kita semua menyadari berbicara memang mudah, namun sebenarnya yang lebih mudah adalah melakukan, jika kita punya kemauan.
Wallahu a'lam.


Posted by : Alief Harfullah El- Rahmah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar